Sejarah Muay Thai Modern

Jumat, 04 November 2011

Sejarah muay thai modern dimulai sekitar 200-150 tahun yang lalu.  Saat negara dalam keadaan damai, para pendekar dan prajurit menjaga kemampuan mereka lewat kompetisi tinju yang diadakan tiap festival keagamaan atau hari-hari perayaan kerajaan tertentu.

Keluarga kerajaan tidak hanya menyaksikan, tapi juga belajar, langsung menikmati dan bahkan mengikuti pertandingan tinju. Salah seorang petarung legendaris adalah Phra Sanpetch VII, raja Ayutaya yang dikenal dengan nama "Lord of Tigers".  Beliau bertarung dalam berbagai turnamen dengan menggunakan topeng muka harima.  King Rama V juga adalah seorang penggemar dan mengadakan pertandingan antar daerah pertama di Bangkok. Petarung dari berbagai propinsi dipanggil untuk menunjukkan style mereka masing-masing. King Rama VI mengadakan pertadingan tinju terbesar di Suan Kulap, dimana stadion tinju pertama dibangung tahun 1921. Even ini diikuti oleh petarung dari Burma, Kamboja, Cina, India dan jepang.

Perkembangan Muay bisa dibagi menjadi beberapa periode utama.

Era Suan Kulap (tahun 1921)
Suan Kulap adalah stadion tinju pertama di Bangkok. didirkan tahun 1921 oleh the honorable King Mongkut ( Rama VI)  Pada jaman ini, orang mulai berdatangan dalam jumlah besar untuk menyaksikan pertandingan.  Pertandingan dijalankan secara berjadwal, tidak hanya pada saat festival.  Pada saat ini, pertandingan mulai diatur oleh wasit dan diberikan batas waktu untuk tiap ronde.

Salah satu pertandingan terkenal dalam jaman ini adalah pertandingan antara Men Mad Man, berumur 50 tahun melawan Nai Pong Prabsabod, yang berumur 22 tahun dari Korat. Sang penantang yang berusia lebih muda ingin membalas dendam kematian ayahnya yang meninggal saat bertanding melawan Muen Mad Man. Saat pertandingan berjalan 2 menit, sang penantang berhasil mengkanvaskan Med Mad Man. Para penonton sangat gembira dan berlarian masuk ke dalam arena. Suasana menjadi kacau dan tak terkendali.

Menghadapi ini, dibuatlah peraturan baru dimana ring tinju dinaikkan sekitar 1 meter dari permukaan tanah dan dibatas oleh tali tebal di sekelilingnya.

Era Chang ( tahun 1929)
Pada jaman Chang, pemerintah mewajibkan tali kanvas pelindung tangan digantikan oleh boxing glove dari kulit. Pergantian ini mengurangi jumlah kematian para petinju.

Peraturan ini turun dilatar belakangi oleh sebuah kecelakaan dalam pertandingan dimana Nai Pae Liangprasert  dari Ta Sao, Uttaradit province, menghilangkan nyawa lawan tandingnya Nai Jia Kakamen.  

Sarung tinju pertama kali diperkenalkan oleh petinju Filipina yang datang berkunjung. Pertandingan sudah mirip dengan perandingan sekarang. Pada jaman ini, mulai diperkenalkan ring dengan 3 tali, sudut biru dan merah serta bel untuk menandai awal / akhir dari ronde.

Era Lak Muan / Suan Jao Ched ( 1935 - 1941 )
Angkatan darat mulai ikut serta dalam manajemen pertandingan. Mereka membangun stadion dan mengadakan turnamen-turnamen. Sebagaian pendapatan dari penjualan tiket masuk ke militer.  Era ini berhenti ketika perang dunia II dimulai dan Jepang masuk ke thailand.

Era Ratchadamren ( 1945 )
Pada jaman ini, Muay Thai menjadi cabang olahraga modern.  Stadion Ratchadamren selesai dibangun.  Berat petinju diukur dengan kilogram dan pound untuk mengikuti standar internasional.  Nama internasional mulai diberikan pada masing-masing kelompok berat , seperti flyweight & bantamweight. Pertandingan diadakan untuk memilih juara di masing-masing kelas.  Peraturan diperketat dan mulai diadakan larangan untuk memukul belakang kepala dan kemaluan.